Kota Bekasi Ogah Bergabung dengan Bogor Raya

Jakarta, Inako
Rencana pemindahan ibu kota negara ke pulau Kalimantan ternyata mendorong munculnya isu lain seperti pemekaran. Isu yang sedang berkembangan saat ini seiring dengan rencana pindah ibukota negara adalah wacara pemekaran provinsi Bogor Raya.
Wacana ini ternyata menimbulkal pro kontra soal nasib Bekasi yang berdekatan dengan Jakarta. Wacana pembentukan Provinsi Bogor Raya ini pertama kali dicetuskan oleh Wali Kota Bima Arya. Ia menyatakan sendang melakukan kajian khusus pembentukan Provinsi Bogor Raya
Ia mengatakan, beberapa wilayah yang bisa menjadi bagian dari Provinsi Bogor Raya adalah Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Cianjur, Depok, Kota Bogor, Karawang, dan Subang.
Namun ajakan ini ditolak oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Pria yang biasa disapa Bang Pepen ini mengatakan Bekasi lebih pas bergabung dengan Jakarta dengan nama Jakarta Tenggara salah satu opsinya.
"Kenapa ke Jakarta, karena dari sejarah berdirinya dan budaya, kemudian bahasa juga sama persis dengan Jakarta. Polisiinya sudah ke Polda Metro, Kodimnya juga ke Kodam Jaya," ujar Pepen kepada wartawan, Sabtu (24/8/2019).
Rahmat Effendi menambahkan kota Bekasi sebenarnya bukan kota yang nantinya menjadi beban jika bergabung dengan Provinsi baru nantinya.
"Kota Bekasi sebenarnya bukan kota yang menjadi beban jika bergabung dengan Bogor Raya atau Provinsi dan gabung dengan DKI Jakarta," kata Rahmat.
Ia menjelaskan APBD Bekasi cukup besar dengan pendapatan yang mumpuni. Bahkan kemampuan fiskalnya mampu mensubsidi Jabar secara keseluruhan.
Simak video InaTV jangan lupa "klik Subscribe and Like" agar selalu terhubung dengan info menarik lainnya.
TAG#Bogor Raya, #Bekasi, #Pindah Ibu Kota, #Rahmat Effendi, #Bima Arya
190326180
KOMENTAR