Mengenal Perbedaan Saham Seri A dan Seri B

Jakarta, Inakoran
Di era digitalisasi ini, investasi saham bukan lagi monopoli orang tua. Generasi Milenial dan Z, dengan dorongan teknologi dan rasa ingin tahu yang besar, kini mulai terjun ke dunia saham. Sebuah kemajuan yang patut diapresiasi.
Sebelum membahas lebih jauh tentang saham seri A dan B, penting untuk memahami apa itu saham. Saham adalah surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan individu atas sebagian aset perusahaan. Dengan kata lain, pemegang saham adalah pihak yang memberikan modal kepada perusahaan.
Pada dasarnya, ada dua jenis pengelompokan dalam saham, yaitu Preferred Stock dan Common Stock. Preferred Stock adalah saham yang pemiliknya memiliki hak lebih dibandingkan pemegang Common Stock atau saham biasa.
BACA JUGA:
- Nasib Saham Investor Publik Pasca Delisting Waskita Karya: Makin Tak Jelas
- Prospek Saham GOTO dan BUKA Pasca Rilis Laporan Keuangan Kuartal I-2024
Saham Seri A
Saham seri A adalah saham khusus yang tidak diperjualbelikan, tetapi bisa dipindahtangankan dengan kesepakatan. Pemegang saham jenis ini memiliki suara lebih besar dibandingkan pemegang saham biasa. Umumnya, saham seri A dipegang oleh pendiri perusahaan atau pemerintah, seperti pada perusahaan BUMN di Indonesia, di mana mayoritas sahamnya dipegang oleh Negara Republik Indonesia.
Saham Seri B
Saham seri B adalah saham yang dapat dimiliki oleh masyarakat dan diperjualbelikan ke khalayak luas. Jika Anda ingin membeli saham seri ini, Anda bisa membeli saham perusahaan Tbk (perusahaan terbuka) yang ada di bursa saham Indonesia. Perusahaan ini merupakan perusahaan publik.
Hak Pemegang Saham Seri A dan B
Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa saham seri A dan B memiliki perbedaan hak yang disesuaikan dengan Anggaran Dasar dari suatu perusahaan. Hak-hak tersebut meliputi: saham dengan atau tanpa hak suara; saham dengan hak kepada pemegangnya untuk lebih dahulu menerima pembagian dari pemegang saham lainnya; saham dengan hak khusus untuk meminta dan mencalonkan anggota direksi; serta hak untuk mengakses dokumen perusahaan.
Contoh Kasus
Untuk memudahkan pemahaman, berikut adalah contoh kasus saham PT Bukit Asam Tbk. Dalam Anggaran Dasarnya, perusahaan ini menetapkan dua jenis saham, yaitu saham seri A dan B. Saham seri A hanya dimiliki oleh pemerintah Indonesia, sedangkan saham seri B dapat dimiliki oleh masyarakat.
Investasi saham adalah langkah bijak dalam era digital ini. Namun, penting untuk memahami jenis-jenis saham dan hak-hak yang melekat pada masing-masing jenis saham. Dengan pemahaman yang baik, Anda dapat membuat keputusan investasi yang tepat dan menguntungkan.
KOMENTAR