OJK Buka Peluang Tokocrypto IPO di Lantai Bursa

Jakarta, Inakoran
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka peluang bagi perusahaan kripto untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di lantai bursa. Hal ini disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi.
Ia menenyatakan bahwa OJK sedang dalam proses pengkajian sejumlah calon emiten, termasuk dari industri kripto. Namun ia kembali menegaskan bahwa informasi lebih lanjut, seperti nama perusahaan, jumlah aset, atau nilai penawaran umum, belum dapat diungkap sebelum calon emiten mendapatkan izin publikasi untuk melakukan bookbuilding. Proses ini merupakan langkah penting dalam persiapan IPO, di mana perusahaan menentukan harga saham dan mengumpulkan minat dari investor potensial.
Meski peluang IPO terbuka, CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, menyatakan bahwa rencana tersebut belum menjadi prioritas perusahaan. "Saat ini pun [IPO], belum dalam wacana kami," ujarnya pada Senin (10/2/2025).
BACA JUGA:
Rekomenasi Saham Pilihan: Selasa (11/2/2025)
Kebijakan Tarif Baru Trump Picu Harga Minyak Melonjak
OJK Resmi Awasi Penuh Perdagangan Kritpo Mulai 10 Januari 2025
Penerbitan POJK Nomor 27 Tahun 2024 Jadi Landasan Pengembangan Industri Kripto di Indonesia
Calvin menjelaskan bahwa setiap perusahaan, termasuk perusahaan kripto, tentu memimpikan untuk melantai di bursa saham. Namun, industri kripto di Indonesia masih dalam tahap pertumbuhan, dan Tokocrypto lebih memilih untuk fokus pada peningkatan kinerja keuangan.
Pada tahun 2024, Tokocrypto mengklaim telah mampu meraih laba bersih, meskipun besaran laba tersebut tidak diungkap secara detail. Perusahaan juga mencatat volume perdagangan aset kripto sebesar Rp160 triliun pada tahun yang sama. "Apalagi sekarang bisa profit, jadi kami ingin menikmati dulu. Kami pede banget, tahun ini bisa lebih baik," kata Calvin.
Sepanjang tahun ini, Tokocrypto berkomitmen untuk meningkatkan laba melalui berbagai inovasi dan strategi. Salah satunya adalah dengan memperbanyak open listing dan aktivitas yang dapat meningkatkan nilai perdagangan (trading value). Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi perusahaan di pasar kripto yang semakin kompetitif.
Calvin menegaskan bahwa meski IPO belum menjadi fokus, perusahaan tetap memantau perkembangan regulasi dan peluang yang diberikan oleh OJK. "Kami ingin memastikan bahwa ketika waktunya tiba, kami sudah siap secara finansial dan operasional," tambahnya.
Industri kripto di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk regulasi yang terus berkembang dan persepsi publik yang beragam terhadap aset digital. Namun, peluang untuk melantai di bursa saham bisa menjadi langkah besar dalam meningkatkan legitimasi dan kepercayaan publik terhadap industri ini.
KOMENTAR