Penutupan Pemerintah AS Pernah Terjadi 21 Hari

Sifi Masdi

Tuesday, 01-01-2019 | 20:05 pm

MDN
Ilustrasi Gedung Putih di Washington AS [ist]

Washington, Inako

Penutupan pemerintahan Amerika Serikat (AS) atau government shutdown telah memasuki hari ke-10. Belum juga ada tanda-tanda situasi ini berakhir sebab para pemangku kebijakan federal masih belum akan bertemu hingga 3 Januari mendatang.

Meski berpotensi mencapai hampir dua pekan, penutupan pemerintah kali ini ternyata bukanlah yang terlama.

Menurut data yang dirangkum Atlanta Journal-Constitution (AJC) dan dikutip CNBC Indonesia, Senin (31/12/2018), penutupan pemerintahan sebagian terlama yang pernah terjadi di AS berlangsung pada masa kepemimpinan mantan Presiden Bill Clinton. 

Shutdown tersebut terjadi selama 21 hari dan berlangsung sejak 5 Desember 1995 hingga 6 Januari 1996. 

Penutupan pemerintah terlama dalam sejarah AS itu ada kaitannya dengan ketentuan untuk menyeimbangkan anggaran federal dalam waktu tujuh tahun. Partai Republik ingin Clinton menggunakan proyeksi ekonomi Kantor Anggaran Kongres (CBO), bukan Kantor Manajemen dan Perkiraan Anggaran yang lebih optimistis.

Penutupan berakhir setelah Partai Republik menyerah dan Clinton mengajukan rencana dengan perkiraan CBO untuk memastikan anggaran berimbang dalam tujuh tahun.

Penutupan pemerintah AS kali ini terjadi setelah Trump menolak menandatangani rancangan belanja federal yang tidak mencantumkan anggaran pembangunan tembok batas dengan Meksiko senilai US$5 miliar.

Pembangunan tembok tersebut adalah janji kampanye Trump dan ia berulang kali mengatakan Meksiko akan membayar dinding itu. Namun, setelah Meksiko menolaknya, ia pun berencana menggunakan uang pajak warga Amerika untuk mewujudkan janjinya itu.

Langkah itu ditentang kubu oposisi, Partai Demokrat, yang menyebut pembangunan tembok tidak efektif untuk mencegah masuknya imigran gelap.

Di masa kepemimpinan Trump telah terjadi tiga kali government shutdown. Penutupan yang pertama berlangsung selama tiga hari sejak 20-22 Januari 2018 dan yang kedua terjadi hanya satu hari di 9 Februari 2018.


 

KOMENTAR