Presiden Jokowi Keliru Mengangkat Fadjroel Rachman Sebagai Jubir Kepresidenan 

Hila Bame

Monday, 28-10-2019 | 14:44 pm

MDN
Agus Abdullah

Oleh: Agus Abdullah 
Politisi Muda/BAPPILU DPP Partai HANURA

 

Jakarta, Inako

Komunikasi politik tidak hanya menyangkut partai politik, melainkan juga lembaga pemerintahan legislatif dan eksekutif.

Seorang komunikator politik yang baik adalah mereka yang dapat memberi informasi tentang hal - hal yang mengandung makna atau bobot politik karena politik adalah pengambilan keputusan bukan untuk kepentingan perorangan atau pesanan politik melainkan untuk kepentingan orang banyak. 

Sebagaimana Ungkapan Jubir Presiden Fadroel Rachman yang terkait dengan penyusunan calon Menteri atau wakil Mentri kabinet kerja jilid II Jokowi - Ma’ruf Amin terhadap partai politik lain  baik partai Hanura, PBB, dan PKPI dalam hal ini bahwa “ kabinet sudah rampung dan tak akan ada penambahan lagi “

Presiden Jokowi kiranya segera melakukan evaluasi pergantian terhadap jubir Fadjroel Rachman karena seorang jubir untuk menerangkan dengan situasi dan keadaan yang terkini melalui sikap perilaku politik yang jujur, santun, berintegritas, dan objektif.

Salah satu sikap prilaku politik yang presiden Jokowi kedepankan terhadap jubir Fadjroel Rachman adalah objektifitas, karena objektifitas merupakan penilaian yang secara data dan fakta bukan berdasarkan kemauan pendapat pribadi atau, asumsi bahkan bukan pesan politik.

 

TAG#Agus Abdullah, #Hanura

199955644

KOMENTAR