Rekomendasi Saham Pilihan: Kamis, 9 Januari 2025

Sifi Masdi

Thursday, 09-01-2025 | 08:59 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]


 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan sinyal yang menggembirakan untuk para investor pada  perdagangan hari ini, Kamis (9/1/2025). Setelah mengalami penutupan di zona merah pada sesi perdagangan sebelumnya, IHSG berpotensi melakukan rebound menuju level 7.305 hingga 7.421.

 

Hal ini menjadi kabar baik bagi pelaku pasar yang menantikan penguatan setelah IHSG ditutup melemah tipis sebesar 0,04% pada level 7.080 pada Rabu (8/1/2025), disertai dengan adanya tekanan jual yang cukup signifikan.

 

Tim analis dari MNC Sekuritas menunjukkan bahwa selama IHSG masih mampu bertahan di atas level support 6.931, ada peluang besar bagi indeks ini untuk melanjutkan penguatannya.

 


BACA JUGA:

Prabowo Soroti Anggaran Belanja ATK Kementerian/Lembaga Tembus Rp 44,4 Triliun

OJK Resmi Awasi Penuh Perdagangan Kritpo Mulai 10 Januari 2025

Elon Musk Ingin Membeli Liverpool?


 

"Saat ini, diperkirakan IHSG berada di awal wave B dari wave (2)," jelas tim analis dalam risetnya. Penjelasan ini menunjukkan bahwa IHSG memiliki potensi untuk menguji level resistance yang lebih tinggi, yakni 7.305 hingga 7.421, jika momentum positif terus berlanjut.

 

Pada perdagangan hari ini, MNC Sekuritas juga mengidentifikasi level support di kisaran 6.931 dan 6.843, sementara level resistansi berada pada rentang 7.182 hingga 7.263.

 

MNC Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang dapat menjadi pilihan menarik bagi investor pada perdagangan hari ini. Saham-saham yang direkomendasikan adalah BIRD, ESSA, ISAT, dan MIKA.

 

Sebelumnya, Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraco Sekuritas, memperkirakan bahwa IHSG masih memiliki peluang untuk mencatatkan penguatan di pekan ini. Dukungan ini muncul dari pola lower shadow panjang yang terlihat pada perdagangan hari sebelumnya.

Valdy menekankan bahwa IHSG masih ditopang oleh sentimen domestik yang positif, terutama dari beberapa stimulus fiskal yang diperkenalkan di awal tahun ini.

 

Stimulus yang dimaksud meliputi penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12% yang hanya dikenakan pada barang-barang mewah, diskon tarif listrik untuk periode Januari hingga Februari 2025, serta peluncuran Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kebijakan-kebijakan ini diharapkan mampu mendorong konsumsi domestik, yang biasanya mengalami tantangan di awal kuartal pertama setiap tahun.

 

Valdy menambahkan bahwa berbagai kebijakan tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan konsumsi domestik, yang merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Dia memprediksi bahwa ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh di atas 5% secara tahunan (year on year/YoY) pada kuartal pertama tahun ini, meskipun terdapat tantangan dari perlambatan kinerja net ekspor.

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 


 

KOMENTAR