Rekomendasi Saham Pilihan: Rabu (5/11/2025)
Jakarta, Inakoran
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak mixed di rentang 8.150–8.350 pada perdagangan Rabu (5/11/2025), setelah sehari sebelumnya ditutup melemah akibat aksi ambil untung dan tekanan dari bursa regional.
Pada perdagangan Selasa (4/11/2025), IHSG ditutup turun 0,40% ke level 8.241,91, meski sempat menguat hingga menyentuh 8.317 di sesi pertama. Koreksi ini dipicu oleh aksi profit taking investor di tengah minimnya sentimen positif baru yang mampu menopang pasar.
Menurut riset Phintraco Sekuritas, penguatan IHSG di awal sesi sempat didorong oleh optimisme terhadap ekonomi domestik. Salah satu sentimen positif datang dari rencana pemerintah untuk menertibkan produksi rokok ilegal.
BACA JUGA:
Menkeu Purbaya Optimistis IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun
Rekomendasi Saham Pilihan: Selasa (4/11/2025)
Momentum Saham Grup Barito Masuk MSCI
“Menteri Keuangan Purbaya akan mengeluarkan kebijakan tarif cukai khusus bagi produsen rokok ilegal pada Desember 2025. Tujuannya agar mereka masuk ke Kawasan Industri Hasil Tembakau dan melegalkan produksinya,” tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Selasa (4/11/2025).
Kabar tersebut mendorong penguatan saham-saham rokok di awal perdagangan. Namun, pengaruh positif itu memudar ketika tekanan dari pasar global meningkat.
Phintraco mencatat bahwa mayoritas bursa Asia ditutup melemah karena minimnya sentimen baru yang memicu aksi jual. Kondisi serupa juga terjadi di bursa Eropa, yang dibuka melemah menjelang laporan keuangan emiten besar, serta di indeks futures Wall Street yang turut terkoreksi.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah di pasar spot juga melemah ke kisaran Rp16.708 per dolar AS, menambah tekanan bagi pasar saham domestik.
Pelaku pasar kini menanti rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III/2025 yang dijadwalkan pada Rabu ini. Ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5,2% year-on-year (YoY), sedikit lebih tinggi dibanding 5,12% pada kuartal sebelumnya. Namun, secara kuartalan (QoQ) pertumbuhan diperkirakan melambat menjadi 1,6% dari 4,04% di kuartal II.
Dari Amerika Serikat, perhatian juga tertuju pada data ISM Services PMI Oktober 2025 yang diproyeksikan naik ke 50,7 dari 50,0 di September, menandakan ekspansi moderat di sektor jasa — faktor yang berpotensi memengaruhi arah sentimen global.
Secara teknikal, Phintraco Sekuritas melihat adanya tanda-tanda awal pembalikan arah (reversal) pada IHSG.
“Histogram MACD masih di area negatif namun mulai mendatar dengan peluang terbentuknya Golden Cross, sementara Stochastic RSI bergerak di area pivot,” tulis tim riset.
Namun, volume jual masih lebih dominan, diperkuat oleh indikator A/D line yang menunjukkan adanya distribusi. Dengan kondisi tersebut, IHSG diperkirakan masih bergerak fluktuatif dalam pola konsolidasi di kisaran 8.150–8.350.
Untuk perdagangan hari ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham pilihan yang dinilai berpotensi menguat, yakni: MEDC, HMSP, TLKM, UNVR, dan ISAT.
Disclaimer:
Rekomendasi ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor.
TAG#Bursa Efek Indonesia, #Pasar Saham, # Saham Pilihan, # IHSG, # Saham BUMN, #Pasar Modal, #Emiten, #Rekomendasi Saham, #MEDC, #HMSP, #TLKM, #UNVR, # ISAT.
212326474







KOMENTAR