Rekomendasi Saham Pilihan : Selasa  (17/6/2025)

Sifi Masdi

Tuesday, 17-06-2025 | 08:34 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih menghadapi tekanan koreksi pada perdagangan Selasa, 17 Juni 2025. Setelah melemah 0,68% ke level 7.117 pada hari sebelumnya (16 Juni 2025), IHSG kini berisiko bergerak turun lebih lanjut ke kisaran 6.713–7.009.

 

Menurut analisis teknikal MNC Sekuritas, koreksi ini terjadi seiring dominasi tekanan jual yang masih membayangi pasar, memperkuat sinyal teknikal setelah IHSG menembus dua garis rata-rata penting: MA20 dan MA200.

 

Dalam riset terbarunya, MNC Sekuritas menyebutkan bahwa jika IHSG mampu menembus resistance 7.240, maka ada peluang pembentukan wave (v) dari wave [a], dengan target ke area 7.263–7.355. Namun, jika tekanan jual berlanjut, koreksi lebih dalam menuju area 6.713–7.009 masih sangat mungkin terjadi.

Untuk hari ini, level support IHSG berada di 7.136 dan 7.009, sementara resistance berada di kisaran 7.263 hingga 7.324.


 


BACA JUGA:

Harga Minyak Melonjak 2,8%: Dampak  Konflik Israel-Iran

Harga Emas Antam Naik Rp 8.000 per Gram di Awal Pekan

Perang Israel VS Iran Komoditi Apa Yang Bakal Moncer?


 

Meski pasar saham tengah bergejolak, tetap ada peluang bagi investor untuk mencermati saham-saham potensial. MNC Sekuritas merekomendasikan empat saham pilihan yang layak diakumulasi: BRMS (PT Bumi Resources Minerals Tbk), ESSA (PT Surya Esa Perkasa Tbk), MIKA (PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk), WINS (PT Wintermar Offshore Marine Tbk).

 

Dari sisi eksternal, analis PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi, menyebutkan ada dua sentimen besar yang menjadi perhatian pelaku pasar: pertama, Rapat FOMC (Federal Open Market Committee) yang berlangsung pada 17–18 Juni 2025. Pasar global menanti keputusan suku bunga dari Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed. Meskipun ekspektasi pasar menunjukkan FFR (Fed Fund Rate) akan dipertahankan, ketidakpastian menjelang pengumuman membuat investor bersikap lebih hati-hati.

 

Kedua, geopolitik di Timur Tengah yang terus memanas. Konflik antara Israel dan Iran dikhawatirkan akan meluas, melibatkan aktor-aktor regional seperti Hezbollah (Lebanon), Suriah, dan Houthi (Yaman), bahkan bisa mengundang keterlibatan kekuatan besar seperti Amerika Serikat.

 

Imam memperkirakan IHSG akan bergerak dalam tren negatif selama pekan ini dengan support di 6.994 dan resistance di 7.239. Sebagai langkah antisipatif terhadap dampak konflik dan ketidakpastian global, IPOT merekomendasikan sektor-sektor yang cenderung tangguh saat krisis, khususnya energi dan logam mulia. Tiga saham unggulan yang disorot adalah: MEDC (PT Medco Energi Internasional Tbk), ELSA (PT Elnusa Tbk), ANTM (PT Aneka Tambang Tbk)

 

Ketiga emiten ini dipandang memiliki potensi kenaikan harga seiring naiknya harga minyak dan emas, yang umumnya terjadi saat tensi geopolitik memanas dan investor beralih ke aset safe haven

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 


 

KOMENTAR