Saham Perbankan dan Prajogo Pangestu Tekan Indeks di Akhir Pekan Ini

Sifi Masdi

Friday, 07-02-2025 | 10:30 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang signifikan pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (7/2/2025). Ketidakpastian global yang disebabkan oleh ketegangan dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan negara-negara lainnya berdampak pada pergerakan saham domestic.

 

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka melemah dengan anjlok 159 poin atau turun 2,31% ke level 6.716,51 pada awal perdagangan. Ini merupakan reaksi pasar terhadap sentimen negatif yang beredar, di mana IHSG tercatat bergerak di level terendahnya di 6.720 dan menyentuh level tertingginya di 6.876. Penurunan ini bukanlah hal baru, mengingat pada perdagangan sebelumnya, IHSG juga terkoreksi 2,12% atau 148,69 poin, menyentuh level 6.875,54.

 

Sepanjang tahun berjalan 2025, IHSG tercatat terdepresiasi sebesar 2,89%. Angka ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh investor di tengah kondisi pasar yang tidak stabil.

 

Saham-saham kapitalisasi besar, terutama di sektor perbankan, menunjukkan tren penurunan yang signifikan. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengalami penurunan sebesar 2,35% ke level Rp4.980, sementara PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 0,28%. Penurunan ini tentunya berkontribusi terhadap melemahnya IHSG secara keseluruhan.

 


BACA JUGA:

Harga Emas Spot Melemah: Kamis (6/2/2025)

Apa itu Reksa Dana Saham?

Rekomendasi Saham Big Cap: Kamis (6/2/2025)


 

Saham-saham lain miliki Prajogo Pangestu  seperti PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) anjlok hingga 10,8%, dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) mengalami penurunan sebesar 7,69%.

 

Selain itu, dua saham emiten migas yang terkait dengan Happy Hapsoro juga merasakan dampak yang sama. Saham PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) merosot 18,87% ke posisi Rp3.310, sedangkan PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) juga mengalami penurunan sebesar 12,99% ke level Rp7.700 per saham.

 

Dalam riset yang dilakukan oleh Tim Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, IHSG diperkirakan akan bergerak dalam konsolidasi dengan rentang perdagangan antara 6.842 hingga 6.913, serta support di level 6.800. Penjualan bersih oleh investor asing yang mencapai Rp7 triliun sepanjang tahun 2025 menunjukkan adanya ketidakpastian dan keengganan investor untuk berinvestasi di pasar saham Indonesia.

 

Di sisi lain, data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat sebesar 5,03% year-on-year pada tahun 2024 lebih rendah dari target pemerintah sebesar 5,2% menjadi faktor tambahan yang menekan sentimen pasar.

Tim Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan investor untuk mencermati saham BREN, CLEO, dan PNLF untuk trading harian. 

 

Di sisi lain, Tim Analis MNC Sekuritas memberikan rekomendasi bagi investor untuk mencermati saham-saham tertentu dalam perdagangan hari ini. MNC Sekuritas memperkirakan jika area support di 6.931 tertembus, IHSG berpotensi melanjutkan koreksinya ke rentang 6.742-6.835.

 

Untuk perdagangan hari ini MNC Sekuritas memberikan  rekomendasi buy on weakness  untuk saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), sementara speculative buy untuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP). Di sisi lain, investor disarankan untuk melakukan sell on strength terhadap PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN).

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 

 

 

KOMENTAR