Sejumlah Negara Bagian di AS Mulai Melonggarkan Pembatasan

Washington, Inako
Catatan yang dirilis Reuters, Rabu (27/5/20) menyebutkan jumlah kematian akibat wabah coronavirus baru di Amerika Serikat mencapai 100.000 orang. Meski demikian, sejumlah perusahaan di negara itu telah kemabli membuka usaha merekasetelah mengalamai pengehntian total hampir dua bulan.
Selama bulan Mei, rata-rata 1.400 orang Amerika meninggal dunia. Angka itu dinilai menurun, sebab selama April pernah mencapai 2.000 tiap hari.
Angka kematian akibat COVID-19 di AS selama tiga bulan, jauh lebih banyak dibandingkan kematian akibat perang Korea, Perang Vietnam dan konflik A.S. di Irak dari 2003-2011 silam.
Penyakit pernafasan baru juga telah membunuh lebih banyak orang daripada epidemi AIDS sejak 1981 hingga 1989, dan jauh lebih mematikan daripada flu musiman selama beberapa dekade. Terakhir kali flu membunuh karena banyak orang di Amerika Serikat adalah pada musim 1957-1958, ketika 116.000 meninggal.
Baca Juga: Gedung Putih Lanjutkan Pembatasan Perjalanan Dari Brasil Ke AS Hingga Akhir Mei
Baca Juga: Pengangguran Meningkat, Industri Otomotif di Michigan AS Mulai Dibuka 11 Mei
Baca Juga: Hasil Poling Reuters: Kebanyakan Orang Amerika Akan Mengambil Vaksin Coronavirus Jika Dianggap Aman
Total kasus virus korona AS adalah lebih dari 1,7 juta dengan beberapa negara bagian selatan melihat kasus baru meningkat dalam sepekan terakhir, menurut analisis data Reuters dari Proyek Pelacakan COVID, upaya yang dijalankan sukarela untuk melacak wabah tersebut.
Secara global, kasus virus corona telah mencapai 5,6 juta dengan lebih dari 350.000 kematian sejak wabah dimulai di Cina akhir tahun lalu dan kemudian tiba di Eropa dan Amerika Serikat. Amerika Selatan sekarang menanggung beban terbesar dari wabah ini, dengan Brasil memiliki jumlah kasus tertinggi kedua di dunia.
Dari 20 negara yang paling parah terkena dampaknya, Amerika Serikat menempati urutan kedelapan berdasarkan kematian per kapita, menurut penghitungan Reuters. Amerika Serikat memiliki tiga korban jiwa per 10.000 orang. Belgia pertama dengan delapan kematian per 10.000, diikuti oleh Spanyol, Inggris dan Italia, menurut analisis Reuters.
TAG#Amerika, #Corona, #virus baru, #pembatasan sosial, #pelonggaran pembatasan, #inakoran
190325744
KOMENTAR