Uskup Datus Lega akan Pimpin Misa Raya Manggarai di GOR Bulungan, Blok M, Jakarta

Jakarta, Inakoran
Ikatan Keluarga Besar Manggarai Raya Jabodetabek (IKAMADA) menggelar Misa Raya dan Pentas Seni Budaya Manggarai di GOR Bulungan, Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu, 2 Agustus 2025. Kegiatan kali ini mengusung tema: "WAKE’ NCALLER NGGER WA, SAUNG BE’MBANG NGGER ÉTA" (Berakar, Berkembang dan Berbuah).
Tema ini merupakan gambaran diaspora Manggarai yang berakar kuat pada kearifan budayanya dan juga keyakinan kepada Sang Pencipta. Akar yang kuat ini akan berkembang di manapun di seantero Nusantara termasuk Jabodetabek, berkembang dan juga berbuah dengan saling mendukung dalam kebersamaan yang kuat.
Misa Raya ini akan dipimpin Uskup Manokwari-Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega Pr, didampingi oleh lebih dari 9 pastor konselebran. Misa Raya ini merupakan momen refleksi spiritual yang mendalam bagi diaspora Manggarai dalam semangat persaudaraan. Semua lagu misa diambil dari Dere Serani khas Manggarai. Tujuannya adalah mengajak para undangan untuk merasakan kedalaman emosional dan spiritual dari Dere Serani. Lagu-lagu ini bisa mencerminkan tema-tema cinta, harapan, atau kebersamaan yang relevan dengan pengalaman diaspora Manggarai.
.jpg)
Sementara Koor adalah Gabungan Komunitas di Bawah Pimpinan Keluarga Manggarai Kedoya (ÏKMKJ). Keterlibatan koor dari berbagai komunitas menambah warna dalam nuansa Misa inkulturasi. Koor ini tidak hanya menyatukan berbagai elemen dalam komunitas, tetapi juga memperlihatkan kolaborasi dan solidaritas di antara anggota diaspora. Penampilan koor bersama ini dapat menjadi momen yang menginspirasi dan menyentuh hati.
Setelah misa, acara akan dilanjutkan dengan pentas seni budaya yang meriah, dengan menampilkan aneka tarian dan nyanyian khas Manggarai seperti Tarian Sae, Mbata, Danding, Tandak, dan Sanda.
Dalam rangka untuk mendukung kemeriahan momen bersejarah ini, Ketua Panitia Misa Raya dan Pentas Seni Budaya Manggarai Raya Jabodetabek 2025, Yasintus Jaar, mengajak seluruh peserta untuk hadir dengan mengenakan pakaian serba putih atau atribut adat Manggarai. Sementara bagi peserta non-Manggarai, diwajibkan mengenakan atribut khas daerah masing-masing.
“Untuk menciptakan keselarasan dengan tema kegiatan, peserta yang datang wajib mengenakan dress code dengan atasan putih dan kain songke, dan atau atribut khas Manggarai lainnya. Ini kan juga dalam rangka memperkenalkan kekhasan budaya Manggarai di kancah nasional,” ujar Yasintus dalam keterangannya pada 31 Agustus 2025.
Yasintus memperkirakan event bersejarah ini akan dihadiri lebih dari 2.000 umat diaspora Manggarai Raya Se-Jabodetabek. Selain misa dan pentas seni, pengunjung juga akan disuguhi kuliner khas Manggarai seperti Kolo (nasi bambu), Tibu (daging bambu), serta Pelmara sebagai bagian dari kekayaan rasa tradisional.
Yang tak kalah menarik, panggung akan dimeriahkan oleh penampilan pelantun lagu “Surat Edar” dengan lagu khas riang “Seni Senang” dalam sesi goyang ria. Lagu legendaris "Bokak Data Tongka" (Bokak de Ata Kolang) juga akan turut menyemarakkan suasana.
IKAMADA mengajak seluruh keluarga besar Manggarai di Jabodetabek untuk hadir, bergembira, dan menunjukkan kecintaan terhadap warisan budaya yang telah menyatukan komunitas Manggarai dispora.
KOMENTAR