Banyumas Sedang Panen Raya, Harga Gabah Turun

Binsar

Tuesday, 26-03-2019 | 11:35 am

MDN
Para petani padi di Banyumas Jawa Tengah mengeluhkan harga gabah yang cenderung turun saat panen raya bulan ini. [ist]

Purwokerto, Inako –

Para petani padi di Banyumas Jawa Tengah mengeluhkan harga gabah yang cenderung turun saat panen raya bulan ini.

Sekretaris Asosiasi Perberasan Banyumas Fatkhurrahman, mengatakan, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani mengalami penurunan seiring dengan berlangsungnya masa panen raya di sejumlah wilayah eks Keresidenan Banyumas.

"Sekarang di mana-mana sedang panen raya, tidak hanya di eks Keresidenan Banyumas, wilayah Pantura juga sedang panen. Dengan demikian, harga GKP di tingkat petani pun mengalami penurunan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.

Yang menyedihkan, kata dia, penurunan harga GKP di tingkat petani tersebut bahkan sudah sampai di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) yang berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015, yakni sebesar Rp3.700 per kilogram.

Padahal, dalam rapat koordinasi pangan di tingkat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tanggal 18 Maret 2019, diputuskan bahwa Bulog dapat menyerap dengan fleksibilitas sebesar 10 persen di atas HPP.

Akan tetapi di tingkat petani saat ini, kata dia, harga untuk gabah yang kualitasnya kurang bagus sekitar Rp3.500 per kilogram sedangkan gabah yang bagus berkisar Rp3.700-Rp3.800 per kilogram.

"Kemarin saat hujan terus-menerus di beberapa daerah, banyak tanaman padi siap panen yang roboh sehingga kualitas gabahnya kurang bagus. Apalagi kalau tidak segera dipanen, gabahnya akan berwarna hitam karena terkena lumpur," jelasnya.

Lebih lanjut, Fatkhurrahman mengakui kondisi cuaca yang sering hujan dalam beberapa waktu terakhir berdampak pada proses pengeringan gabah karena membutuhkan waktu yang lebih lama.

Menurut dia, kondisi tersebut berdampak terhadap kualitas gabah karena kadar airnya cukup tinggi sehingga sulit memenuhi kriteria yang ditentukan oleh Bulog.

"Selain harus benar-benar kering, rendemen gabah yang bisa masuk ke Bulog juga harus sebesar 14 persen. Dalam kondisi seperti ini, untuk mendapatkan gabah yang benar-benar kering ya susah," kata dia yang juga mitra kerja Perum Bulog Subdivisi Regional Banyumas.
 

KOMENTAR