BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII)

Jakarta, Inakoran
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspend) perdagangan saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) mulai tanggal 25 Februari 2025.
Dalam pengumuman BEI yang ditandatangani Pande Made Kusuma Ari, Kepala Divisi Pengaturan & Perdagangan dan Endra Febrian Styawan, P.H. Kepadal Divisi Pengawasan Transaksi, mengatakan bahwa dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, setelah terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII), maka BEI menghentikan sementara perdagangan saham DCII.
Penghentian sementara perdagangan saham DCII dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII).
BACA JUGA:
Emiten DCI Indonesia Milik Toto Sugiri Kena UMA dari BEI
Chandra Asri Siap Luncurkan IPO Anak Usaha PT Chandra Daya Investasi
Rekomendasi Saham Pilihan: Selasa (25/2/2025)
Harga Minyak Melonjak: Imbas Sanksi Baru Terhadap Iran
Selain itu, melalui pengumuman itu BEI mengharapkan agar para pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.
Lonjakan Harga Saham
Diketahui saham Emiten PT DCI Indonesia Tbk (DCII) milik Otto Toto Sugiri, melonjak 19,99% mentok auto reject atas (ARA) ke Rp 96.775 pada sesi I perdagangan 24 Februari 2025. Dan memperkokoh saham ini sebagai saham dengan nominal paling mahal di BEI.
Sejak 19 Februari pekan lalu saham yang juga masuk portofolio Anthoni Salim ini selalu ditutup di atas 19% setiap harinya. Dalam satu pekan terakhir saham DCI Indonesia (DCII) tiba-tiba melejit 107,01% alias mencetak lebih dari 1 bagger.
Saham DCII tiba-tiba melonjak setelah Direktur Utama PT DCI Indonesia Tbk (DCII) Toto Sugiri menjelaskan soal peluang melakukan stock split alias pemecahan nilai nominal saham perusahaan.
"Sedang kami jajaki (untuk stock split saham)," kata Otto saat ditemui di sela-sela acara IDE Katadata 2025, Selasa (18/2/2025).
Otto Toto Sugiri tercatat menguasai 29,9% saham DCII. Sedangkan konglomerat Anthoni Salim menggenggam 11,12% saham. Kenaikan harga saham yang melonjak ini membuat pundi-pundi kekayaan Otto Sugiri naik Rp 57 triliun dalam satu pekan terakhir.
KOMENTAR