Harga Emas Anjlok Lebih dari 2% Usai Gencatan Senjata Iran-Israel

Jakarta, Inakoran
Harga emas mengalami penurunan tajam pada perdagangan Rabu (25/6/2025), seiring meredanya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel. Pengumuman gencatan senjata antara kedua negara membuat investor mengalihkan fokus dari aset lindung nilai (safe haven) ke aset berisiko, seperti saham.
Mengutip laporan Reuters, harga emas di pasar spot turun 1,4% ke posisi US$3.319,96 per troy ounce, setelah sebelumnya sempat merosot lebih dari 2% dan menyentuh level terendah sejak 9 Juni 2025. Adapun emas berjangka AS ikut melemah 1,8% ke level US$3.333,90 per troy ounce.
Menurut Peter Grant, Wakil Presiden dan analis logam senior di Zaner Metals, penurunan ini terutama dipicu oleh meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. “Permintaan terhadap aset lindung nilai seperti emas turun, sementara pasar tampaknya kembali masuk ke mode risk-on,” ujar Grant. Ia memperkirakan level support teknikal emas berada di kisaran US$3.300, dengan dukungan lebih kuat di US$3.250.
BACA JUGA:
Rekomendasi Saham Pilihan: Rabu (25/6/2025)
Harga Emas Siap Tembus USD 3.500 per Ons: Dampak Konflik Iran-Israel
Harga Minyak Global Berfluktuasi: Usai Gencatan Senjata Iran-Israel
Sentimen positif juga tercermin dari menguatnya pasar saham global dan pelemahan dolar AS pasca pengumuman gencatan senjata. Namun, ketegangan belum sepenuhnya mereda. Presiden AS Donald Trump menyebut bahwa kedua pihak telah melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Dari sisi Israel, Menteri Pertahanan Israel Katz mengonfirmasi pihaknya meluncurkan serangan balasan ke sejumlah target di Teheran. Serangan ini merupakan respons terhadap rudal yang ditembakkan Iran, yang dianggap melanggar perjanjian damai yang baru dicapai.
“Pertanyaannya sekarang adalah: apakah gencatan senjata ini akan bertahan? Jika tidak, harga emas bisa kembali naik. Namun selama ketidakpastian masih ada, ruang penurunan harga juga akan terbatas,” tambah Grant.
Di sisi lain, investor juga mencermati kebijakan suku bunga Amerika Serikat. Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam testimoni tertulis kepada Kongres menyatakan bahwa bank sentral masih menunggu data inflasi sebelum mengambil keputusan mengenai pemangkasan suku bunga.
Pasar saat ini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin hingga akhir tahun, dimulai dengan penurunan pertama sebesar 25 bps pada Oktober. Sebagai aset tanpa imbal hasil, harga emas cenderung diuntungkan dalam kondisi suku bunga rendah.
Selain emas, harga perak spot juga terkoreksi 0,8% ke US$35,83 per ounce — level terendah sejak 5 Juni. Sementara itu, platinum justru menguat 1,6% ke US$1.314,91 per ounce, dan palladium melemah 1,5% ke US$1.061,90.
Disclaimer:
Harga emas dapat berubah sewaktu-waktu. Pastikan untuk selalu mengecek harga terkini sebelum melakukan transaksi.
KOMENTAR