Harga Emas Melemah Usai The Fed Pertahankan Suku Bunga

Sifi Masdi

Thursday, 19-06-2025 | 09:58 am

MDN
Ilustrasi emas batangan [ist]

 

 

Jakarta, Inakoran

Harga emas global mengalami penurunan pada Rabu setelah Federal Reserve (The Fed), bank sentral Amerika Serikat, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya. Keputusan ini disertai sinyal bahwa laju penurunan suku bunga ke depan kemungkinan akan lebih lambat dari perkiraan sebelumnya, memicu koreksi harga logam mulia tersebut di pasar global.

 

Ketua The Fed, Jerome Powell, menyampaikan bahwa inflasi masih menjadi kekhawatiran utama dalam waktu dekat. Ia memperkirakan “sejumlah tekanan inflasi yang signifikan” masih akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan. Hal ini mengindikasikan bahwa The Fed belum melihat urgensi untuk segera memangkas suku bunga secara agresif.

 

Harga emas spot tercatat melemah 0,4% ke posisi US$ 3.374,75 per ons pada pukul 15:19 waktu setempat. Sementara itu, harga emas berjangka di Amerika Serikat justru mencatatkan penguatan tipis sebesar 0,03% ke level US$ 3.408,10 per ons.

 

Kedua harga tersebut sebelumnya sempat menguat sesaat setelah The Fed mengumumkan kebijakan untuk mempertahankan suku bunga pada kisaran 4,25%–4,50%. Pasar sempat merespons positif ketika bank sentral AS menyampaikan proyeksi pemangkasan suku bunga sebesar 0,50% hingga akhir tahun 2025. Namun, euforia pasar tidak bertahan lama.

 


BACA JUGA:

Rekomendasi Saham Hari Ini: IHSG Masih Berpoteni Alami Tekanan

Harga Emas Antam Turun Rp 7.000 per Gram: Rabu (18/6/2025)

Harga Minyak Dunia Melonjak 4% di Tengah Konflik Iran-Israel


 

“Pernyataan Powell memberi sinyal bahwa The Fed tidak terburu-buru dalam mengambil langkah pelonggaran moneter,” kata Tai Wong, seorang trader logam mulia independen. “Meski proyeksi pemotongan tetap ada, ketidakjelasan arah kebijakan menyebabkan aset seperti emas kehilangan momentum,” tambahnya.

 

Menurut Wong, harga emas perlu menembus kembali level psikologis US$ 3.400 per ons agar tren bullish bisa berlanjut. Jika tidak, emas berisiko terjebak dalam fase konsolidasi di tengah sikap hati-hati bank sentral AS.

 

The Fed tetap memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar setengah poin persentase pada 2025. Namun, penurunan di tahun-tahun berikutnya diperkirakan hanya sebesar seperempat poin persentase per tahun, yaitu pada 2026 dan 2027. Powell menegaskan bahwa semua proyeksi masih bersifat tentatif dan akan terus dievaluasi berdasarkan data ekonomi terkini, terutama inflasi.

Langkah hati-hati The Fed ini menjadi pengingat bagi investor bahwa era pelonggaran moneter yang cepat belum tentu kembali dalam waktu dekat.

 

Sementara itu, dari sisi geopolitik, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan kemungkinan akan bertemu dengan pihak Iran untuk membahas konflik yang tengah berlangsung antara Iran dan Israel. Ketegangan seperti ini biasanya meningkatkan minat terhadap emas sebagai aset lindung nilai (safe haven). Namun, dalam kasus ini, faktor kebijakan moneter tampaknya lebih dominan dalam mempengaruhi arah harga emas.

 

Ryan McIntyre, Managing Partner di Sprott Inc., menyebutkan bahwa tren global untuk mencari alternatif penyimpanan nilai di luar dolar AS masih kuat. Menurutnya, “minat terhadap aset yang lebih independen dari kontrol pemerintah dan bank sentral terus meningkat, termasuk pada logam mulia seperti emas.”

 

Selain emas, pergerakan harga logam mulia lainnya juga menunjukkan volatilitas tinggi. Harga perak spot turun cukup tajam sebesar 1,5% ke level US$ 36,70 per ons. Di sisi lain, platinum justru melonjak hingga 4,3% ke posisi US$ 1.319,03 per ons, bahkan sempat menyentuh level tertinggi sejak Februari 2021. Sebaliknya, paladium turun tipis 0,5% ke US$ 1.046,75 per ons.

 

Namun, menurut laporan Goldman Sachs, reli harga platinum dan perak dalam beberapa waktu terakhir lebih banyak dipicu oleh spekulasi pasar ketimbang didorong oleh fundamental yang kuat. Artinya, lonjakan tersebut belum tentu berkelanjutan tanpa dukungan dari faktor permintaan dan pasokan riil.

 

Disclaimer:

Harga emas dapat berubah sewaktu-waktu. Pastikan untuk selalu mengecek harga terkini sebelum melakukan transaksi.

 

 

KOMENTAR