Harga Emas Menguat Tipis Jelang Rilis Data Inflasi AS

Sifi Masdi

Thursday, 28-08-2025 | 07:59 am

MDN
Ilustrasi emas batangan [ist]

 

 

Jakarta, Inakoran

Harga emas dunia bergerak menguat tipis pada perdagangan Kamis (28/8/2025), seiring sikap hati-hati investor menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan menjadi penentu arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

 

Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,1% ke level US$3.394,49 per troy ounce, sementara emas berjangka AS untuk kontrak Desember menguat 0,5% ke US$3.448,6.

 

Fokus pelaku pasar kini tertuju pada data Personal Consumption Expenditures (PCE)—indikator inflasi pilihan The Fed—yang dijadwalkan rilis Jumat (29/8/2025). Survei Reuters memperkirakan PCE naik 2,6% pada Juli, sama dengan bulan sebelumnya.

 

“Jika PCE ternyata lebih tinggi dari ekspektasi, pasar bisa meragukan apakah The Fed tetap akan memangkas suku bunga pada September,” ujar Jim Wyckoff, analis senior Kitco Metals. Namun, ia menilai inflasi harus melonjak signifikan untuk benar-benar menggagalkan rencana pemangkasan tersebut.

 


BACA JUGA:

Rekomendasi Saham Pilihan: Kamis (28/8/2025)

FTSE Rebalancing: DSSA Masuk Large Cap

Harga Emas Antam Naik Rp 8.000 Per Gram: Rabu (27/8/2025)


 

Saat ini, pasar memperkirakan lebih dari 87% kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan, berdasarkan data CME FedWatch Tool.

 

Harga emas juga terangkat oleh ketidakpastian politik setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan telah mencopot Gubernur The Fed, Lisa Cook, dari jajaran dewan direksi. Pihak Cook menegaskan akan menggugat keputusan tersebut ke ranah hukum, yang berpotensi memicu pertarungan panjang.

 

Kabar ini sempat mendorong harga emas menyentuh level tertinggi dalam lebih dari dua pekan pada Selasa (26/8/2025).

“Tindakan Trump yang mengancam independensi The Fed sangat negatif bagi perekonomian, suku bunga, dan dolar AS. Hal itu membuat emas tetap menjadi pilihan lindung nilai,” ujar Jeffrey Christian, Managing Partner CPM Group.

 

Secara historis, emas cenderung menguat dalam kondisi suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil, namun berfungsi sebagai aset lindung nilai (safe haven) di tengah ketidakpastian.

 

Selain emas, pergerakan logam mulia lain cenderung bervariasi. Perak spot turun 0,1% ke US$38,57 per ounce, platinum melemah 0,2% ke US$1.345,66, dan paladium terkoreksi 0,3% ke US$1.091,01.

 

Disclaimer:

Harga emas dapat berubah sewaktu-waktu. Pastikan untuk selalu mengecek harga terkini sebelum melakukan transaksi.

 

 

KOMENTAR