IHSG Dibuka Menguat: Saham BBCA dan BRPT Jadi Pendorong

Sifi Masdi

Monday, 29-09-2025 | 10:36 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan awal pekan dengan penguatan signifikan pada Senin (29/9/2025). Dorongan datang dari saham big cap seperti BBCA, EMTK, dan BRPT yang mencatat kenaikan harga cukup solid.

 

Mengutip data RTI Business, IHSG dibuka melesat 42,45 poin atau 0,52% ke level 8.141,78. Sepanjang sesi pagi, indeks bergerak di rentang 8.136,67–8.149,46. Sebanyak 301 saham menguat, 95 saham melemah, dan 219 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar tembus Rp15.008,12 triliun, menandakan besarnya aliran dana yang menopang pergerakan pasar.

 

Kenaikan IHSG terutama didorong oleh beberapa saham unggulan, di antaranya: BBCA naik 1,64% ke Rp7.750; EMTK melonjak 7,99% ke Rp1.420; BRPT menguat 2,44% ke Rp3.780; dan MBMA menanjak 4,31% ke Rp605

 

Selain itu, saham komoditas dan energi juga ikut mendukung penguatan indeks: PTRO naik 3,76% ke Rp6.900; ANTM menguat 1,56% ke Rp3.260; PGUN melesat 19,87% ke Rp274. Namun, tak semua saham bergerak positif. Beberapa emiten tertekan, seperti BBRI yang melemah 0,5% ke Rp4.020, serta HMSP turun 2,29% ke Rp855.

 


BACA JUGA:

Harga Emas Antam Naik Rp4.000 Per Gram: Jumat (26/9/2025)

IHSG Menguat ke Level 8.051: Saham CDIA dan ANTM Jadi Pendorong

Harga Emas Antam Turun Rp3.000 Per Gram:Kamis (25/9/2025)


 

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, menilai penguatan IHSG masih dibayangi sentimen domestik. Faktor utama datang dari depresiasi rupiah dan arah kebijakan fiskal Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa.

 

Menurut Rully, sejak awal September rupiah terus mengalami tekanan, bahkan BI harus melakukan intervensi pada Jumat (26/9/2025) ketika rupiah mendekati Rp17.000 per dolar AS.

 

“Banyak kebijakan saat ini dinilai terlalu pro-growth dan kurang mengedepankan kehati-hatian. Penurunan suku bunga yang terlalu agresif justru memperburuk pelemahan rupiah dalam jangka menengah,” jelasnya.

 

Ia juga menyoroti langkah inkonsistensi perbankan Himbara terkait suku bunga simpanan dolar AS. Keputusan yang berubah-ubah tersebut dianggap dapat menurunkan kepercayaan pasar terhadap stabilitas kebijakan ekonomi pemerintah.

 

Dalam riset terpisah, Tim Analis BRI Danareksa Sekuritas menilai pergerakan IHSG hari ini cenderung terbatas di kisaran 8.000–8.157. Level 8.000 menjadi support psikologis yang kuat, sementara resistance ada di level 8.157.

“Pelemahan rupiah ke kisaran Rp16.700 per dolar AS membuat investor lebih berhati-hati dalam mengambil posisi,” tulis tim riset.

 

Meski demikian, Danareksa merekomendasikan beberapa saham menarik untuk dicermati: BUMI dengan target harga Rp164–Rp174, ARCI di kisaran Rp1.100–Rp1.180, dan GZCO dengan target Rp240–Rp252

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 

KOMENTAR