IHSG Tergelincir di Zona Merah di Awal Pekan: Senin (24/2/2025)

Jakarta, Inakoran
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang signifikan pada awal pekan ini, Senin (24/2/2025). Dengan dibukanya perdagangan pada level 6.801,68, IHSG langsung meluncur ke zona merah, mencatatkan posisi terendah di level 6.799,09. Penurunan ini terjadi di tengah momen peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara oleh Presiden Prabowo Subianto.
Setelah dibuka dengan sedikit penguatan, IHSG mengalami koreksi 0,06%, mencerminkan sentimen negatif di kalangan investor. Data dari Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa pada pembukaan perdagangan terdapat 185 saham yang menguat, 225 saham mengalami penurunan, sementara 546 saham lainnya stagnan.
Kapitalisasi pasar pun mengalami penyesuaian, yang kini berada di angka Rp11.785 triliun. Hal ini menjadi sinyal bahwa sentimen pasar sedang tidak stabil, dan banyak investor yang cenderung lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.
BACA JUGA:
Adaro Green Antisipasi Perubahan Iklim Global
Emiten DCI Indonesia Milik Toto Sugiri Kena UMA dari BEI
Apakah Anda Cerdas Matematika? Ikuti Jalan Jim Simons Meraih Mimpi
Salah satu faktor utama yang menekan IHSG adalah kinerja buruk dari saham-saham yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu. PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), yang merupakan salah satu emiten afiliasi, mengalami penurunan yang cukup tajam hingga 3,99% dengan harga sahamnya kini berada di Rp 6.625. Dalam transaksi yang tercatat, saham BREN berhasil mengumpulkan nilai transaksi mencapai Rp22 miliar, melibatkan sekitar 3 juta saham.
Selain BREN, beberapa saham lain yang mengalami penurunan mencolok adalah PT Petrosea Tbk. (PTRO) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), yang masing-masing terkoreksi 3,30% dan 2,56%. Saham PTRO kini diperdagangkan di level Rp3.520, sedangkan CUAN berada di Rp7.600 per saham. Begitu juga dengan saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang masing-masing turun 1,18% dan 2,41%.
Meskipun IHSG mengalami penurunan, tidak semua saham mengalami nasib serupa. Saham-saham seperti DCII, WIFI, dan PANI berhasil mencatatkan penguatan yang signifikan. Saham DCII bahkan melonjak hingga hampir 20% dengan harga Rp96.775 per saham. Sementara itu, saham WIFI dan PANI masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 6,01% dan 0,98%. Saham WIFI kini diperdagangkan di level Rp2.470, sedangkan PANI berada di angka Rp12.875.
Para analis pasar telah memberikan berbagai pandangan mengenai pergerakan IHSG ke depannya. Tim Riset Phintraco Sekuritas mencatat bahwa IHSG masih berada dalam fase minor bullish reversal meskipun cenderung terkonsolidasi di atas level 6.800. Mereka memperkirakan IHSG akan mencoba keluar dari area konsolidasi dengan menguji level psikologis selanjutnya di angka 6.900 dalam waktu dekat.
“Meskipun ada tekanan, IHSG diperkirakan akan mampu bergerak menuju level resistance 6.750, dengan pivot dan support masing-masing di 6.550,” ungkap tim riset tersebut dalam laporan mereka, Senin (24/2/2025).
Disclaimer:
Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.
KOMENTAR