Kadispar NTT Ajak Investor Bangun Penginapan di Lokasi Ekowisata

Kupang, Inako –
Ekowisata NTT belakangan telah menjadi sasaran utama para wisman yang datang ke provinsi kepulauan itu. Seiring meningkatnya animo wisatawan ke lokasi ekowisata, Dispar NTT dituntut membangun berbagai fasilitas penginapan di daerah itu.
Untuk itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengajak para investor untuk membangun penginapan-penginapan di sekitar ekowisata atau kawasan wisata berwawasan lingkungan.
"Peluang investasi untuk pembangunan penginapan sangat terbuka, apalagi ekowisata di NTT merupakan salah satu sasaran utama kunjungan wisatawan," kata Marius Ardu Jelamu di Kupang, Senin (14/5).
Ia mengatakan, provinsi berbasiskan kepulauan itu kaya akan ekowisata terutama yang banyak menyebar di Pulau Timor maupun Pulau Flores yang memiliki banyak pegunungan. Kekayaan flora dan fauna di hutan, lanjutnya, menjadi daya tarik tersendiri bagi tujuan wisata alam maupun untuk penelitian.
Menurut Marius, kecenderungan wisatawan yang datang berwisata di lokasi ekowisata tidak dalam waktu singkat melainkan bisa berhari-hari, hanya saja mereka harus kembali menginap di perkotaan.
"Di sekitar kawasan ekowisata di desa-desa belum tersedia penginapan yang memadai. Untuk itulah peluang investasi sangat terbuka untuk pembangunan homestay-homestay di sekitarnya," katanya.
Ia mencontohkan seperti investasi pembangunan penginapan di Moni, Kabupaten Ende, Pulau Flores, yang berlokasi persis di kaki gunung Kelimutu.
"Investasi seperti ini yang kita harapakan. Saya kira peluang pengembangan homestay yang menarik seperti di Moni ini bisa dijajaki investor lokal untuk kawasan ekowisata lainnya yang menyebar hampir di setiap daerah," katanya.
Menurut Marius, jika investasi pembangunan penginapan dipoles dengan menonjolkan kearifan budaya lokal maka akan lebih menarik bagi wisatawan untuk tinggal.
Seperti pemanfaatan rumah adat tradisional di Kampung Boti, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Pulau Timor sebagai tempat penginapan, kata Marius mencontohkan.
Baca juga :
Eksor Cakalang NTT ke Australia Capai 1,4 Ton Bulan April 2018
Eskpor Ikan Kering NTT Ke Timor Leste Bulan April Capai 28,1 Ton
Atambua Buka Akademi Sepak Bola
TAG#Ntt, #Ekowisata, #Dispar Ntt
190325835

KOMENTAR