JAKARTA, INAKORAN

Menulis adalah kebiasaan investor di dunia guna mengidentifikasi bias dan emosi yang dapat mempengaruhi keputusan investasi.  Selain itu menulis bagi investor, meningkatkan kesadaran tentang pasar, industri dan perusahaan yang mereka investasikan. 

Warren Buffet, Investor kawakan dunia seringkali menjadi acauan investasi, mengatakan bahwa kebiasaan menulis bagi investor meningkatkan kesadaran.

baca: 

Prajogo Torehkan Sejarah di Planet Bumi Bersama Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, hingga Warren Buffet

Surat perpisahan Warren Buffett sebelum mundur sebagai CEO Berkshire Hathaway menjadi bahan pembelajaran berharga bagi para pemimpin bisnis di seluruh dunia.

Dalam surat sepanjang 3.500 kata itu, Buffett sekali lagi menunjukkan mengapa ia dijuluki “Oracle of Omaha” dan dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia investasi.

Surat bertajuk Thanksgiving Letter tersebut berisi empat pelajaran penting tentang:

1. Menulis,

2. Berkomunikasi, dan

3. Membangun kepercayaan.

Warren Buffett menekankan pentingnya memahami audiens, menulis secara sederhana, bercerita dengan nilai, dan tidak terlalu serius terhadap diri sendiri.

Warren Buffett menjelaskan alasannya untuk mundur dan menegaskan kepercayaannya kepada penerusnya, Greg Abel, yang disebutnya sebagai manajer hebat, pekerja tanpa lelah, dan komunikator jujur.

Buffett juga menyelipkan petuah singkat yang mencerminkan nilai hidupnya:

“Jangan menyalahkan diri sendiri atas kesalahan masa lalu. Belajarlah dan terus maju.”

“Pilih pahlawan yang tepat dan tirulah mereka.”

“Putuskan seperti apa obituarimu nanti, lalu hiduplah agar pantas mendapatkannya.”

“Ingatlah petugas kebersihan sama berharganya dengan ketua perusahaan.”

“Kebaikan itu gratis, tapi juga tak ternilai.”