Misteri Suspensi Saham BREN: Apakah Masuk Papan Pemantauan Khusus?

Sifi Masdi

Tuesday, 28-05-2024 | 15:13 pm

MDN
Saham BREN masih suspensi dalam perdagangan Selasa (28/5/2024) [inakoran]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), milik Prajogo Pangestu, telah disuspensi selama dua hari berturut-turut sejak perdagangan Senin, 27 Mei 2024. Suspensi ini menimbulkan pertanyaan penting: apakah saham BREN akan masuk ke dalam papan pemantauan khusus?

 

Menurut peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI), salah satu kriteria saham yang masuk dalam papan pemantauan khusus adalah suspensi. Pada poin nomor 10, disebutkan bahwa saham yang masuk papan pemantauan khusus adalah saham yang dikenakan penghentian sementara perdagangan Efek selama lebih dari satu hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.

 

Pada Selasa, 28 Mei 2024, saham BREN telah memasuki hari kedua suspensinya. Namun, manajemen BEI belum memberikan tanggapan ketika dikonfirmasi mengenai potensi masuknya saham BREN ke dalam papan pemantauan khusus.
 


 

BACA JUGA: 

Rupiah Kembali Melemah, Bertengger di Posisi Rp 16.072/US$ 

Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini: Selasa, 28 Mei 2024

Saham BREN Milik Prajogo Pangestu Kena Suspensi: Apa Pemicunya? 

Tak Butuh Waktu Lama, Saham BREN Kembali Diperdagangkan di Bursa

 


 

Hingga saat ini, belum ada saham yang masuk papan pemantauan khusus dengan kriteria nomor 10. Suspensi perdagangan saham BREN pada 27 Mei 2024 dilakukan karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham BREN.

 

 

 

Sebelumnya, Bursa juga telah mensuspensi saham BREN pada perdagangan Jumat, 3 Mei 2024, namun suspensi dibuka pada perdagangan Senin, 6 Mei 2024.

 

Saat ini, saham BREN berada di level Rp11.250 per saham. Secara year to date, saham BREN telah naik 50,50%. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp1.505,09 triliun, BREN memiliki PER 823,77 kali dengan PBVR sebesar 200,69 kali.

 

BEI telah meminta penjelasan BREN terkait beberapa hal, salah satunya adalah anomali pergerakan harga saham serta jumlah investor yang berkurang.

 

Corporate Secretary BREN, Merly, mengatakan penurunan jumlah investor pada April 2024 berasal dari investor retail yang kemungkinan melakukan aksi profit taking ketika terjadi peningkatan harga saham BREN. Hal ini tercermin juga dari jumlah kepemilikan saham oleh investor institusional yang terus melakukan akumulasi.

 

Merly menjelaskan, “Menurut perkiraan kami, kondisi ini terjadi khususnya berkaitan dengan naiknya harga saham akibat masuknya Perseroan ke dalam S&P Global Clean Energy Index & iShares Clean Energy pada tanggal 19 April 2024.”

 

Selain mempertanyakan penurunan jumlah investor, Bursa juga meminta penjelasan terkait kenaikan harga saham saat volume penjualan turun. BREN mengklaim ada tiga faktor yang menyebabkan harga saham tidak turun saat volume penjualan berkurang, di antaranya sektor EBT yang diminati global, minimnya sektor EBT di BEI serta keinginan investasi jangka panjang oleh investor.

 

Meski telah memberikan penjelasan kepada Bursa, suspensi saham BREN masih belum dicabut hingga perdagangan hari ini. Ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang masa depan saham BREN dan apa yang akan terjadi selanjutnya.

 

 


 

KOMENTAR