Pemangkasan Suku Bunga The Fed dan BI Dorong Penguatan Rupiah dan IHSG
Jakarta, Inakoran
Pasar keuangan domestik tengah dibanjiri sentimen positif setelah Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuannya. Kebijakan ini diproyeksikan membuka ruang penguatan rupiah sekaligus mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus rekor tertinggi baru.
Bloomberg mencatat, nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu (17/9/2025) menguat tipis 0,03% ke posisi Rp16.437 per dolar AS. Sementara itu, dolar AS yang sempat anjlok ke level terendah sejak Maret 2022, kembali bangkit. Pada Kamis (18/9/2025), indeks dolar AS naik 0,36% ke level 96,9950 setelah sehari sebelumnya sempat merosot 0,4%.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menilai kebijakan pemangkasan suku bunga The Fed dapat mendorong aliran modal asing masuk kembali ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
“Pemangkasan suku bunga Fed akan membuka ruang penguatan IHSG, meski terbatas, cenderung sell on news,” ujarnya.
Meski begitu, data Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menunjukkan tekanan dari investor asing. Pada Rabu (17/9/2025), asing mencatatkan jual bersih Rp151,85 miliar. Secara year to date, total aksi jual bersih sudah mencapai Rp61,2 triliun.
Selain The Fed, Bank Indonesia (BI) juga mengambil langkah serupa dengan memangkas BI Rate sebesar 25 basis poin ke level 4,75%. Kebijakan ini menambah optimisme pelaku pasar, karena dapat menurunkan biaya pendanaan korporasi. Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), Helmy Yusman Santoso, berharap tren penurunan suku bunga ini membantu efisiensi pembiayaan perusahaan.
BACA JUGA:
Harga Minyak Terus Melonjak: Pasokan BBM Rusia Terganggu
Harga Emas Global Terus Menguat: Dipicu Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Rekomendasi Saham Pilihan: IHSG Berpeluang Menguat
IHSG mencatat rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada Rabu (17/9/2025), ditutup di level 8.025,18 atau naik 0,85%. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di kisaran 7.940,51–8.025,17.
Sebanyak 360 saham menguat, 318 melemah, dan 124 stagnan. Beberapa saham unggulan menjadi motor penguatan, di antaranya: BBRI naik 2,18% ke Rp4.220 per saham; BRPT menguat 6,90% ke Rp2.480 per saham; MLPT melesat 19,99% ke Rp131.025 per saham, menjadikannya saham termahal kedua di bursa; TLKM naik 1,83% ke Rp3.340; BBNI naik 1,83% ke Rp4.450; BMRI naik 0,67% ke Rp4.510; TPIA menguat 1,25% ke Rp8.125; ASII naik 0,88% ke Rp5.700; dan BNLI melesat 6,70% ke Rp3.980.
Namun, beberapa saham juga tertekan, seperti BBCA yang turun 0,95% ke Rp7.850, ANTM yang terkoreksi 3,89% ke Rp3.460, serta MSIN yang anjlok 6,40% ke Rp585 per saham.
Aktivitas perdagangan kemarin terbilang ramai. Sebanyak 44,38 miliar saham berpindah tangan dengan nilai transaksi mencapai Rp18,27 triliun. Kapitalisasi pasar IHSG pun menanjak ke level Rp14.545 triliun, memperkuat posisi Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal paling atraktif di kawasan.
Disclaimer:
Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.
TAG#Bursa Efek Indonesia, #Pasar Saham, # Saham Pilihan, # IHSG, # Saham BUMN, #Pasar Modal, #Emiten, #Rekomendasi Saham, # BBRI, #BRPT, #MLPT, #TLKM, #BBNI, #BMRI, #TPIA, #ASII, #BNLI, #BBCA, #ANTM, #MSIN.
211824498







KOMENTAR