Rekomendasi Saham Hari Ini: IHSG Masih Berpoteni Alami Tekanan

Sifi Masdi

Thursday, 19-06-2025 | 08:49 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko masih melanjutkan pelemahan ke rentang 6.721 hingga 6.919 pada perdagangan hari ini,  Kamis (19/6/2025). Namun, di tengah ketidakpastian ini, sejumlah saham masih direkomendasikan oleh para analis sebagai pilihan menarik untuk dicermati.

 

Pada perdagangan sebelumnya, Rabu (18/6), IHSG ditutup melemah 0,67% ke level 7.107. Tekanan jual yang berkelanjutan membuat indeks kembali berada di bawah rata-rata pergerakan 20 hari (MA20), yang mengindikasikan tekanan jangka pendek yang masih dominan.

 

Menurut tim analis MNC Sekuritas, IHSG saat ini berada pada dua kemungkinan skenario teknikal. Jika IHSG mampu menembus level resistance di 7.240, maka ada peluang terbentuknya wave (v) dari wave [a], yang bisa mendorong indeks naik menuju 7.263–7.355. Namun, bila tekanan berlanjut, maka koreksi ke area 6.721–6.919 masih mungkin terjadi.

MNC Sekuritas memberikan proyeksi level support harian di 7.079 dan 7.009, serta resistance di 7.240 dan 7.324.

 


BACA JUGA:

Harga Emas Antam Turun Rp 7.000 per Gram: Rabu (18/6/2025)

Manajemen TOBA Bantah Isu Kerja Sama dengan Danantara

Harga Minyak Dunia Melonjak 4% di Tengah Konflik Iran-Israel


 

Meski IHSG tengah menghadapi tekanan, sejumlah saham masih mendapat rekomendasi beli dari MNC Sekuritas karena dinilai memiliki fundamental kuat dan potensi teknikal yang menarik. Saham-saham tersebut adalah: BBTN (PT Bank Tabungan Negara Tbk), JPFA (PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk), PSAB (PT J Resources Asia Pasifik Tbk), TLKM (PT Telkom Indonesia Tbk).

 

Analis dari PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi, menyebutkan bahwa tekanan terhadap IHSG tak lepas dari dua faktor eksternal utama. Pertama adalah keputusan Federal Reserve (The Fed) dalam rapat FOMC yang berlangsung pada 17–18 Juni 2025. Pasar memperkirakan The Fed akan menahan suku bunga acuan (Fed Fund Rate), namun tetap menanti sinyal arah kebijakan ke depan.

 

Kedua adalah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel. Imam menilai, konflik tersebut berisiko melebar ke negara-negara lain di Timur Tengah seperti Lebanon (Hezbollah), Suriah, dan Yaman (Houthi), serta mengundang campur tangan negara besar seperti Amerika Serikat.

“Dua sentimen ini meningkatkan risiko global dan berdampak negatif pada minat risiko di pasar negara berkembang, termasuk Indonesia,” ujar Imam.

Dalam konteks ini, IPOT memperkirakan IHSG akan bergerak dalam kisaran support 6.994 dan resistance 7.239 untuk pekan ini.

 

Sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan geopolitik dan harga komoditas yang cenderung naik, IPOT menyarankan investor untuk memperhatikan sektor energi dan logam mulia. Tiga saham yang direkomendasikan adalah: MEDC (PT Medco Energi Internasional Tbk), ELSA (PT Elnusa Tbk), ANTM (PT Aneka Tambang Tbk). Kinerja saham energi dan logam dinilai berpotensi menguat seiring potensi lonjakan harga minyak dan emas dunia akibat krisis geopolitik.

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 

 

 

KOMENTAR