Rekomendasi Saham Pilihan: Selasa, 14 Januari 2025

Jakarta, Inakoran
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan, anjlok sebanyak 71,98 poin atau 1,02%, mencapai level 7.016,87 pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (13/1/2025). Penurunan ini menjadi sorotan penting bagi para investor, terutama ketika IHSG kembali menguji area demand zone antara 6.962 hingga 7.000.
William Hartanto, seorang praktisi pasar modal dan pendiri WH Project, menekankan bahwa dengan adanya tekanan jual yang kuat pada saham-saham kapitalisasi besar (big caps), ada kemungkinan IHSG akan menembus level 7.000 kembali dalam perdagangan hari ini, Selasa (14/1/2025).
Dalam laporannya, ia mencatat bahwa titik terendah IHSG pada perdagangan kemarin adalah 6.986,59, sementara titik tertinggi hanya mencapai 7.094,74. Hal ini menunjukkan adanya volatilitas yang cukup tinggi di pasar.
Lebih lanjut, investor asing menunjukkan aksi jual bersih yang signifikan, dengan catatan net sell sebesar Rp 407,78 miliar di pasar reguler dan Rp 383,46 miliar di seluruh pasar. Hal ini mencerminkan kekhawatiran yang melanda pasar, dan dapat menjadi indikator bahwa minat terhadap saham-saham di bursa mulai menurun.
Dari sisi teknikal, tren IHSG masih menunjukkan pola melemah. William mengidentifikasi dua level resistance terdekat pada 7.125 dan 7.212 yang menjadi penentu dalam potensi reversal, namun hingga saat ini, keduanya belum mampu ditembus. Penurunan nilai transaksi IHSG dalam beberapa hari terakhir juga menunjukkan bahwa minat investor terhadap pasar mengalami penurunan, yang terkonfirmasi dengan adanya panic selling yang jelas terlihat pada perdagangan kemarin.
BACA JUGA:
Dolar AS Perkasa Setelah Data Ketenagakerjaan yang Solid Membuat Mata Uang lainnya Kesulitan
Saham BBRI dan BBCA Picu Pelemahan IHSG di Awal Pekan
Ini Kategori Kelompok Masyarakat yang Dapat Diskon Tarif Listrik Hingga 50% di 2025
Pola candlestick yang terbentuk mengindikasikan pola bearish engulfing, yang semakin menguatkan prediksi akan adanya pelemahan lanjutan. Oleh karena itu, proyeksi hari ini (14/1/2025) menunjukkan bahwa IHSG berpotensi bergerak mixed dalam rentang 7.000 hingga 7.125.
Untuk perdagangan hari ini William merekomendasi sejumlah saham berikut ini:
1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Analisa: Potensi penguatan terlihat dari pembentukan golden cross pada signal line MACD.
Rekomendasi: Buy
Support: Rp 7.500
Resistance: Rp 8.200
2. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
Analisa: Pelemahan konsisten pada indikator MA5 dan MA20 menunjukkan bahwa tekanan jual masih besar.
Rekomendasi: Wait and see
Support: Rp 402
Resistance: Rp 480
3. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Analisa: Pergerakan harga membentuk pola falling wedge dengan neckline pada 1.890, namun pola ini belum terkonfirmasi.
Rekomendasi: Buy
Support: Rp 1.815
Resistance: Rp 1.890
4. PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA)
Analisa: Pergerakan harga menunjukkan pola inverted head & shoulders dengan neckline pada 850, namun pola ini juga masih belum terkonfirmasi.
Rekomendasi: Buy
Support: Rp 785
Resistance: Rp 850
Disclaimer:
Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.
KOMENTAR