Prospek Saham Nikel dan Kesepakatan Dagang Trump-Cina Jika Diumumkan 7-9 Juli 2025.

JAKARTA, INAKORAN
Pasar saham menantikan sentimen dari kesepakatan dagang Trump jika diumumkan pada 7-9 Juli 2025.
Pada sisi lain, China juga mengumumkan bea masuk anti dumping yang beberapa produk dikenakan ke Indonesia.
Kondisi ini tentu efeknya ke saham-saham di Indonesia terutama hasil tambang semacam nikel bahan baku mobil listrik.
Pasar saham Indonesia saat ini wait and see menunggu keputusan final tarif dagang Trump yang bisa diumumkan 7–9 Juli 2025 dan berlaku mulai Agustus.
Kebijakan masuk anti dumping China berpotensi menekan saham-saham nikel Indonesia dalam jangka pendek, tetapi bisa menjadi peluang beli di harga murah.
Aapakah Investor memanfaatkan momentum koreksi untuk mengoleksi saham value investing yang sedang undervalued sambil menikmati sentimen positif pasar.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pemerintahnya akan menyelesaikan sejumlah kesepakatan dagang paling lambat 9 Juli 2025.
Nantinya, kebijakan tarif dagang berlaku paling cepat 1 Agustus 2025.
Dewan Ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett kepada CBS mengatakan negara yang menunjukkan itikad baik dalam negosiasi bisa mendapatkan kelonggaran waktu.
Sehingga beberapa negara mendapatkan perpanjangan hingga 1 Agustus 2025. "Namun, semuanya tergantung Presiden. Ada beberapa hal positif tentang Eropa dan India, dan beberapa negara menuju kesepakatan untuk mendapatkan implementasi perpanjangan tarif," ujarnya.
Beberapa negara yang sudah mencapai kesepakatan antara Inggris dan Vietnam.
Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih Stephen Miran mengatakan Vietnam menjadi salah satu negara yang memberikan keuntungan luar biasa bagi AS.
“Kami menerapkan tarif signifikan atas ekspor Vietnam, sedangkan mereka akan membuka pasar AS di sana, serta mengenakan tarif nol persen atas produk Amerika,” ujarnya dalam program This Week di ABC.
Bersamaan dengan itu , Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia berkomitmen untuk menerapkan tarif mendekati nol terhadap lebih dari 1.700 komoditas atau hampir 70 persen dari total Impor AS.
Komoditi itu meliputi, elektronik, mesin, bahan kimia, layanan kesehatan, baja, pertanian, dan otomotif.
Lalu, dari sektor mineral kritis, Indonesia berencana memberikan akses preferensial bagi pembeli dari Amerika, serta meningkatkan pengawasan kepemilikan asing dalam rantai pasok, serta inisiatif untuk memastikan sumber yang aman dan transparan bagi industri utama AS.
baca:
Apa itu Mineral Kritis?
Indonesia juga akan meningkatkan impor gas dan produk pertanian dari AS untuk meningkatkan ketahanan pangan dan energi nasional.
Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia (GIAA) juga tengah menjajaki kerja sama komersial untuk pembelian pesawat baru dan layanan pemeliharaan.
Hingga 4 Juli 2025, pemerintah Indonesia mengaku tengah wait and see menanti keputusan dari Amerika Serikat.
TAG#cina, #amerika, #anti damping
201917540
KOMENTAR